Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Manajemen Pondok Pesantren Tantangan dan Solusi

Foto : ILUSTRASI

Sumber daya manusia (SDM) sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari organisasi, termasuk sekolah dan perusahaan. Sumber daya manusia adalah faktor kunci dalam pertumbuhan perusahaan Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah individu yang bekerja di organisasi sebagai penggerak, pemikir, dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Karyawan adalah modal atau aset bagi institusi atau organisasi, bukan hanya sebagai sumber daya belaka.

Oleh karena itu, muncul istilah baru di luar sumber daya manusia, yaitu modal manusia (human capital). Di sini, sumber daya manusia dipandang sebagai aset bernilai yang dapat diperbanyak dan dikembangkan, mirip dengan portofolio investasi, bukan sebagai liabilitas. Di sini fokus pada sumber daya manusia sebagai investasi penting bagi institusi atau organisasi. Secara keseluruhan, sumber daya manusia dapat diartikan sebagai individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu institusi maupun perusahaan, dan merupakan aset yang perlu dilatih dan dikembangkan kemampuannya

Bacaan Lainnya

Pengertian Pengembangan SDM menurut Ahli

Chris Rowley dan Keith Jackson (2012)Pengembangan SDM adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan, serta kompetensi yang dikembangkan melalui berbagai program seperti pelatihan, pembelajaran organisasi, manajemen kepemimpinan, dan manajemen pengetahuan guna meningkatkan kinerja. Tantangan dalam membangun dan menjaga keunggulan kompetitif bukanlah permasalahan singkat, tetapi merupakan perjuangan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Malayu Hasibuah(2005) Pengembangan SDM adalah langkah untuk meningkatkan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai kebutuhan pekerjaan melalui pendidikan dan pelatihan.

Menurut Leonard Nadler, pengembangan SDM mencakup serangkaian aktivitas perusahaan yang dilakukan dalam periode tertentu untuk mengubah sikap karyawan. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Prof T. V. Rao Pengembangan SDM adalah proses di mana karyawan diberikan bantuan terencana untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan peran mereka di masa depan. Menurutnya, pengembangan SDM juga merupakan proses pengembangan kemampuan karyawan sebagai individu dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Manajemen Pengembangan SDM Dalam Pesantren

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan penyedia jasa pendidikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan perubahan pengelolaan yang berorientasi masa depan yang kompetitif. Untuk membuat pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mampu menjawab semua tuntutan zaman, langkah awal yang perlu diperbaiki adalah manajemen sumber daya manusia. Hal ini penting karena manajemen SDM adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Organisasi dibentuk dalam berbagai bentuk dan tujuan, dengan memiliki visi dan misi untuk kepentingan manusia. Dalam praktiknya, misi dijalankan dan dikelola oleh manusia.

Tantangan dan Solusi Manajemen SDM di Pesantren

Beberapa tantangan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Hambatan dalam manajemen perencanaan SDM adalah kurangnya koordinasi dalam situasi dan kondisi lingkungan pada masa pandemi, hal ini mengakibatkan kinerja dan semangat yang berbeda-beda pada setiap karyawan.
2. Hambatan dalam manajemen rekruitmen, seleksi, dan penempatan SDM adalah kurangnya SDM yang memenuhi kualifikasi yang diinginkan lembaga. Kurangnya waktu sosialisasi dan koordinasi yang matang menjadi penyebabnya. Untuk penempatan, pegawai dengan kapasitas dan integritas terkadang belum memenuhi persyaratan dan latar belakang pendidikan.
3. Hambatan dalam manajemen pelatihan dan pengembangan SDM adalah waktu terbatas, jadwal yang padat, dan bentrok dengan agenda lain.

Solusi dari tantangan tersebut:

1. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan perencanaan SDM adalah dengan melakukan sinkronisasi jadwal dan koordinasi antar bagian terkait. Evaluasi dilakukan secara mingguan setiap hari Sabtu.
2. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam penempatan SDM adalah dengan melakukan koordinasi antar bagian terkait, seperti koordinasi antara Bagian Kepegawaian Yayasan, kepala sekolah, dan pihak yang berwenang. Hal ini bertujuan agar pegawai dapat ditempatkan sesuai dengan kapasitas atau latar belakang pendidikan.
3. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM adalah dengan adanya koordinasi sendiri untuk melaksanakan pelatihan atau in-house training yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat mengatasi rasa jenuh.[]

Penulis :
Hurul ‘In, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani YogyakartaMahasiswa dan Qiyadah Robbaniyah, M. Pd. I (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta)

Pos terkait