Periklanan merupakan salah satu cara dalam penggunaan media yang dimana pihak sponsor mengeluarkan segala biaya dengan tujuan untuk memberitahukan kepada audiens serta konsumen tentang sesuatu dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu. Secara, umum iklan digunakan untuk membantu menjelaskan suatu produk, sedangkan bagi perusahaan, iklan dianggap suatu alat pemasar yang sangat penting bagi perusahaan. Bagi seorang konsumen, iklan merupakan suatu informasi atau hanya suatu bentuk hiburan. Selain itu pandangan sosial iklan adalah suatu bentuk jasa bagi beberapa kelompok masyarakat tertentu,
Seiring berjalannya waktu diiringi kemajuan teknologi, iklan pada media semakin cepat berkembang. Agensi perusahaan berlomba-lomba membuat iklan dengan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik saat melihat iklan tersebut. Banyaknya ide dan kreativitas yang muncul bukan berarti iklan dibuat secara tidak bernorma, tidak bernilai, dan melanggar budaya atau etika yang ada di masyarakat. Maka dari itu dalam sebuah iklan terdapat peraturan-peraturan yang harus diperhatikan saat membuat sebuah iklan.
Di dalam beriklan, terdapat etika periklanan. Definisi etika periklanan sendiri ialah seperangkat norma yang harus di ikuti oleh pelaku periklanan dalam mengemas dan menyebarluaskan pesan iklan kepada khalayak ramai. Etika periklanan sangat diperlukan sepanjang proses pembuatan, penyebaran, dan sebelum mempublikasikan sebuah iklan karena Iklan yang disampaikan untuk memberikan informasi seputar produk kepada masyarakat sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat itu sendiri. Etika Periklanan juga bertujuan untuk membangun antara kepercayaan konsumen dan produsen serta mempromosikan produk dengan baik dan bertanggung jawab dengan memastikan bahwa iklan yang dibuat jujur, tidak menyinggung segala pihak.
Periklanan di media sosial telah menjadi salah satu cara paling efektif bagi perusahaan untuk mencapai target audiens mereka. Dengan jangkauan luas dan kemampuan untuk menargetkan demografi spesifik, media sosial menawarkan peluang besar bagi pemasar. Namun, dengan kekuatan besar ini datang tanggung jawab besar. Etika periklanan di media sosial menjadi krusial untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memastikan praktik bisnis yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa prinsip etika yang perlu diperhatikan dalam periklanan di media sosial:
1. Kejujuran dan Transparansi
Iklan harus selalu menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Konsumen memiliki hak untuk mengetahui dengan jelas apa yang mereka beli atau gunakan. Misrepresentasi produk atau layanan, seperti melebih-lebihkan manfaat atau menutupi kekurangan, bisa merusak kepercayaan dan reputasi merek. Pengiklan harus terbuka tentang iklan berbayar. Ketika influencer mempromosikan produk atau layanan, mereka harus menyatakan dengan jelas bahwa konten tersebut bersponsor. Ini bisa dilakukan melalui penggunaan tagar seperti ads atau sponsored. Konsumen harus dapat dengan mudah membedakan antara konten organik dan konten berbayar.
2. Privasi dan Keamanan Data
Pengiklan harus mematuhi hukum dan regulasi terkait privasi data konsumen. Mengumpulkan data pribadi tanpa izin atau menjual data tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan jelas merupakan pelanggaran etika. Data konsumen harus disimpan dengan aman untuk mencegah pencurian atau penyalahgunaan. Pengiklan harus menggunakan langkah-langkah keamanan yang sesuai untuk melindungi informasi pribadi pengguna.
3. Menghormati Hak dan Kepentingan Konsumen
Konsumen harus memiliki hak untuk menolak iklan atau memilih keluar dari daftar distribusi periklanan. Opsi ini harus mudah diakses dan diimplementasikan. Iklan harus berusaha untuk memberi manfaat bagi konsumen, bukan hanya perusahaan. Pengiklan harus menghindari taktik manipulatif yang memanfaatkan kelemahan psikologis atau emosional pengguna.
4. Menghindari Konten yang Menyinggung atau Tidak Pantas
Pengiklan harus mempertimbangkan keragaman budaya dan menghindari penggunaan konten yang dapat dianggap ofensif atau tidak pantas oleh kelompok tertentu. Konten yang mengandung rasisme, seksisme, atau diskriminasi jenis apa pun tidak boleh digunakan. Pengiklan harus menghindari penggunaan gambar atau pesan yang eksplisit secara seksual, kekerasan, atau yang dapat merusak moral publik.
5. Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan harus menyadari dampak sosial dari iklan mereka. Misalnya, promosi gaya hidup yang tidak sehat atau standar kecantikan yang tidak realistis dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik masyarakat. Pengiklan harus berusaha untuk mempromosikan pesan positif dan mendukung prakarsa yang berkontribusi pada kebaikan sosial. Memperhatikan dampak lingkungan dari produk yang diiklankan dan mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial.
Etika periklanan di media sosial merupakan aspek penting dalam menjaga kepercayaan konsumen dan reputasi merek. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kejujuran, transparansi, perlindungan privasi, penghormatan terhadap hak konsumen, serta tanggung jawab sosial, pengiklan dapat menciptakan iklan yang tidak hanya efektif tetapi juga etis. Dengan demikian, mereka tidak hanya mencapai tujuan bisnis mereka tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.[]
Pengirim :
Azli Shahaby, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Hp/WA : +62 878-8910-77XX