Dampak Media Sosial Bagi Kesehatan Mental Generasi Z

dampak media
(Foto/Ilustrasi)

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari generasi Z. Generasi ini, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dengan teknologi yang terus berkembang, termasuk media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat. Meski media sosial memberikan banyak manfaat, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan yang berlebihan atau tidak bijak dapat berdampak buruk pada kesehatan mental generasi Z.

 

Bacaan Lainnya

Salah satu dampak negatif utama dari penggunaan media sosial adalah peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Twenge dan Campbell (2018), penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan pada remaja. Hal ini disebabkan oleh perbandingan sosial yang konstan dengan orang lain di media sosial, yang seringkali menimbulkan perasaan tidak adekuat atau kurang bahagia.

Selain itu, media sosial juga dapat memengaruhi tidur generasi Z. Penggunaan media sosial yang berlebihan seringkali mengganggu pola tidur, mengakibatkan kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan generasi Z untuk tetap terjaga dan terlibat dalam interaksi di media sosial hingga larut malam, yang kemudian memengaruhi produktivitas dan kesehatan fisik maupun mental mereka.

Tidak hanya itu, media sosial juga dapat menjadi sarana bagi penyebaran informasi yang tidak benar atau berbahaya, yang dapat memengaruhi persepsi dan pandangan generasi Z terhadap dunia. Kurangnya filterisasi dan validasi informasi dapat menyebabkan penyebaran informasi yang tidak akurat, bahkan berbahaya, yang dapat memengaruhi pemahaman generasi Z terhadap isu-isu kesehatan mental.

Meskipun terdapat dampak negatif, penting untuk diingat bahwa media sosial juga memiliki potensi untuk memberikan dukungan sosial dan memperluas jaringan pertemanan generasi Z. Menurut studi yang dilakukan oleh Kross et al. (2013), media sosial dapat memberikan dukungan sosial yang penting bagi individu yang merasa terisolasi atau kesepian. Dengan berinteraksi melalui media sosial, generasi Z dapat merasa lebih terhubung dengan orang lain dan mendapatkan dukungan dalam situasi-situasi sulit.

Faktor yang dapat memperburuk dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental generasi Z. Pertama, adalah penggunaan yang berlebihan dan tidak sehat. Banyak generasi Z menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial setiap hari, yang mengurangi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan fisik, interaksi langsung, dan kualitas tidur yang memadai.

Kedua, adalah eksposur terhadap konten yang merugikan seperti cyberbullying, body shaming, dan konten yang berpotensi memicu perasaan tidak aman atau cemas. Media sosial sering kali merupakan tempat tersebarnya konten yang tidak pantas atau merugikan yang dapat mempengaruhi persepsi diri dan harga diri seseorang.

Untuk mengatasi dampak negatif media sosial pada kesehatan mental generasi Z, Pertama-tama pendekatan yang holistik dan berimbang diperlukan. Pertama, generasi Z perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan yang bijak dan sehat terhadap media sosial. Pendidikan mengenai literasi digital dan kesehatan mental dapat membantu individu untuk lebih sadar akan dampak penggunaan media sosial dan cara mengelola interaksi mereka di platform tersebut.

Selain itu, penting bagi para orang tua dan pendidik untuk terlibat aktif dalam mendampingi generasi Z dalam penggunaan media sosial. Membangun komunikasi terbuka tentang dampak media sosial dan cara mengelola waktu yang sehat di dunia digital dapat membantu generasi Z untuk membentuk kebiasaan yang positif dalam menggunakan media sosial.

Kedua, menumbuhkan kesadaran akan risiko yang terkait dengan perbandingan sosial dan mempromosikan pengalaman online yang lebih positif dan mendukung. Inisiatif yang mendukung tubuh positif dan meningkatkan kesehatan mental dapat membantu mengurangi dampak negatif yang timbul dari perbandingan sosial yang tidak sehat.

Secara keseluruhan, media sosial memiliki peran yang kompleks dalam kesehatan mental generasi Z. Sementara itu memberikan peluang untuk terhubung dan berkembang secara sosial, itu juga membawa risiko serius terhadap kesehatan mental mereka. Penting untuk memahami bahwa penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab dapat membantu memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko. Dengan kesadaran yang ditingkatkan dan pendekatan yang lebih bijaksana terhadap penggunaan media sosial, generasi Z dapat memanfaatkan potensi positifnya sambil melindungi kesehatan mental mereka.[]

Pengirim :
Meva Tiara Nadya Putri,
Tempat tinggal Jalan kp.Pisanga pilo, rt003/rw001, Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten  Tangerang
Email : mevatiara2305@gmail.com

Pos terkait